Agus Kurniawan, S.Sos.I, M.I.Kom

 




Profil Lengkap

Agus Kurniawan, S.Sos.I., M.I.Kom.
Kepala KUA Sandai | Penghulu Muda | Penulis | Budayawan Tanah Kayong


Identitas Singkat

  • Nama: Agus Kurniawan

  • Tempat Tugas: KUA Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

  • Jabatan: Kepala KUA (Struktural), Penghulu Muda (Fungsional)

  • Pendidikan:

    • S1 – Bimbingan dan Penyuluhan Islam, STAI Al-Haudl (2009)

    • S2 – Ilmu Komunikasi (Corporate Communication), Universitas Paramadina (2023)

  • Kontak: agusaka24@gmail.com | 08981330944


Perjalanan Kepenulisan dan Karya

Agus Kurniawan telah berkarya lebih dari satu dekade dalam bidang literasi lokal, dokumentasi sejarah, cerita rakyat, dan film dokumenter. Berikut adalah klasifikasi lengkap karyanya:


1. Karya Sastra dan Roman

Karya-karya ini menampilkan kemampuan naratif Agus dalam mengolah perasaan, ruang sosial, dan spiritualitas dalam bentuk fiksi literer:

  • Kedang, Di Seberang Matahari (2014)
    Sebuah novel berlatar alam dan sejarah lokal yang menyuarakan perlawanan sunyi terhadap ketidakadilan.

  • Kusuma, Nyala Api Perlawanan (2022)

  • Perpustakaan, Senja, dan Namamu yang Selalu Kubaca (2025)
    Roman reflektif yang mengisahkan cinta sunyi, literasi, dan jejak-jejak yang tertinggal di perpustakaan kota.


2. Karya Anak-Anak dan Cerita Rakyat

Buku-buku anak dan cerita rakyat menjadi kontribusi penting Agus dalam membangun literasi kontekstual berbasis lokalitas:

  • Kisah Si Ikan Ulang Uli dan Putri Junjung Buih (2015, bersama Yudo Sudarto)
    Fabel tradisional yang diangkat kembali dengan narasi dan ilustrasi baru.

  • Sebingkis Dongeng dari Tanah Kayong (2015)
    Kompilasi cerita rakyat Kalimantan Barat yang digubah ulang dengan bahasa modern untuk pembaca muda.

  • Legenda Pohon Kedondong Raksasa (2017)
    Legenda lokal yang dibingkai dalam format buku anak, digunakan dalam pembelajaran budaya di sekolah dasar.


3. Karya Sejarah dan Budaya Lokal

Karya-karya ini memperlihatkan perhatian Agus terhadap dokumentasi warisan budaya, sejarah lokal, dan kehidupan komunitas:

  • Kanun Matan: Warisan Hukum Adat Melayu Kayong (2025)
    Buku hukum adat yang menyusun kembali pasal-pasal tradisi hukum Kesultanan Matan.

  • Dokumentasi Sejarah Kesultanan Matan: Tanjungpura dan Sukadana (2019) – Editor
    Buku dokumentasi sejarah dan arsip tentang dua pusat kerajaan Melayu di Kalimantan.

  • Kisah Para Perantau Tionghoa di Ketapang, Kalimantan Barat (2024) – Editor
    Narasi sejarah migrasi, asimilasi, dan kontribusi warga keturunan Tionghoa dalam membangun Ketapang.

  • Seni Musik Senggayong Orang Bukit Sukadana (2018, bersama Jumadi Gading)
    Studi etnografi musik tradisional Sukadana yang nyaris punah.


4. Karya Reflektif dan Keislaman

Beberapa karyanya lahir dari perenungan spiritual dan perjumpaan dengan masyarakat dalam ruang dakwah:

  • Musim Berpindah: Butir Nasihat Buat Pemuda Islam (2015)
    Buku motivasi islami yang memadukan pengalaman personal dengan pesan moral.

  • Haji Muhammad Said: Refleksi Hidup, Perjuangan, dan Dakwah (2024)
    Biografi tokoh agama lokal yang menjadi figur penting dalam dakwah dan sosial keumatan.


5. Karya Film dan Dokumenter

Agus juga aktif di ranah audio-visual untuk memperluas jangkauan pesan budaya dan edukasi:

  • Andai Aku Bisa 2 (2015) – Editor
    Film pendek edukasi yang melibatkan siswa dan guru.

  • Hari Terbaik dalam Hidupku (2016) – Penulis & Sutradara
    Film naratif sederhana bertema keluarga dan makna syukur.

  • Opera Perang Kedang 1914 (2023) – Produser
    Film dokumenter sejarah perjuangan masyarakat Kedang dalam konflik penjajahan.


6. Editorial dan Antologi

Sebagai editor, Agus berkontribusi dalam pengembangan naskah dan dokumentasi literasi komunitas:

  • Pelukan yang Ditunggu 10 Tahun (2014) – Editor & Penulis
    Antologi cerpen guru dan siswa dari Majalah Lentera.

  • Kisah di Balik Foto Ketapang Jadul (2023) – Editor
    Koleksi foto-foto Ketapang tempo dulu dan narasi transformasi sosial-budaya masyarakat.


Kegiatan Literasi dan Pengabdian

Agus adalah pendiri FORPEKA (Forum Penulis Kehidupan), wadah pengembangan literasi masyarakat, penyuluh, dan guru. Melalui forum ini, ia memfasilitasi pelatihan menulis cerita anak, dokumentasi sejarah lokal, serta pembuatan konten kreatif keagamaan.

Ia juga aktif menjadi narasumber dalam pelatihan digitalisasi dakwah, komunikasi intrapersonal bagi penyuluh, hingga workshop penulisan berbasis nilai-nilai lokal dan kultural.


Moto dan Filosofi Kerja

Agus Kurniawan meyakini bahwa pengabdian tidak hanya berhenti pada tugas formal, tetapi juga pada keberanian untuk terus belajar, mencoba, dan berbagi. Filosofi hidup yang ia pegang sederhana, namun mendalam:

“Belum dicoba, belum tahu. Bisa, kerjakan. Tak bisa, usahakan. Ngaji sampai nanti, sampai mati.”

Bagi Agus, setiap ruang kehidupan adalah tempat belajar. Ia mengedepankan semangat progresif, kerja keras, dan ketekunan spiritual dalam setiap langkahnya—baik dalam pelayanan keagamaan, literasi, maupun pelestarian budaya lokal. Filosofi ini menjadi penopang dedikasinya dalam membangun masyarakat yang berilmu, beriman, dan berbudaya.

 

 

 External Links:
https://books.google.co.id/books/about/KEDANG_DISEBERANG_MATAHARI.html?id=_ebrsgEACAAJ&redir_esc=y
https://ketapangnews.com/2017/06/buku-legenda-pohon-kedondong-raksasa-hadir-di-ketapang/

https://www.sandu.id/pahlawan-daerah-kabupaten-ketapang/

https://www.rri.co.id/daerah/832200/kepala-kua-sandai-ketapang-lolos-ikuti-spark

https://www.facebook.com/sorot10news/videos/-hikmah-ramadhan-2024ramadhan-memberi-kesempatan-kita-berlatiholeh-agus-kurniawa/25362127456734391/

 

Postingan Populer