Pay 'Sepok' Jarot Sujarwo, Menularkan Virus Baca Tulis di Ketapang
Sambil menunggu buku SEPOK 3 #SEPANYOL #ANDALUSIA yang belum sampai walau dah dikirim PJS pake JNEH, Saye sajikan artikel lama saye tentang beliau.
Pay Jarot Sujarwo mungkin adalah penulis Kal-Bar yang paling produktif mengeluarkan buku lewat Pijar publishing-nya, laku pula.
Saya kenal PJS--demikian dia sering disapa di sosial media-- belum lama, walau dunia penulisan di Kalbar cukup sempit untuk kami tak saling kenal. Namun tak kenal bukan berarti tak tahu, beberapa tahun lalu saya sempat tertarik pada program penulis yang pernah main FTV di salah satu stasiun TV ini ketika Pontianak Post mengangkatnya dalam satu laporan khusus, Program pembinaan penulis kalau tak salah waktu itu.
Adalah Facebook yang berjasa mengenalkan saya pada Pay, yang kemudian berlanjut komentarnya (pertanyaan?) di salah satu Puisi yang saya Posting, lalu saat bukunya yang berjudul Sepok Duak! #Belande terbit saya berkesempatan menjadi 100 orang Kal-Bar pertama yang memilikinya. Dan, berikutnya PJS di chat FB mengungkapkan dia akan datang ke Ketapang yang ternyata merupakan bagian dari agenda dari Roadshow Kampanye Baca Tulis yang telah dilakukannya sejak tahun 2005,
Suasana panas di bumi ale-ale tak menyurutkan semangat PJS menyebarkan virus baca tulis di Kabupaten Ketapang. Secara bergantian, setiap harinya Pay Jarot Sujarwo berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, bertemu dengan ratusan remaja yang merupakan pelajar SMA maupun para mahasiswa.
Zulkhairi, ketua tim pelaksana kegiatan Kampanye Baca Tulis mengatakan bahwa Pay Jarot berada di Ketapang sejak hari sabtu (21/9) dan langsung menuju SMA N 3 Ketapang untuk berkampanye dan memotivasi para remaja di sekolah tersebut membaca dan menulis.
Cara tuturnya bagi saya seperti Stand Up Comedian, Penyampaiannya yang terkesan santai mampu menarik perhatian siswa, hingga mereka benar - benar tertarik pada dunia tulis menulis.
Selanjutnya, setiap harinya Pay berpindah-pindah dari sekolah dan kampus, saat berbincang dengan Zulkhairi yang menjadi Ketua Tim Roadshow di Ketapang menerangkan lokasi yang dikunjungi Pay Jarot Sujarwo setelah SMA N 3 Ketapang adalah MAN Ketapang bergabung dengan SMA N 1, SMA Santo Petrus, SMA Santo Yohanes, Kampus STAI Al Haud, Kampus Politeknik, dan kampus AMKI Ketapang, sayangnya saya tak sempat ikut lagi karena ada tugas mendadak ke Jakarta.
Saya tinggal mengamati kelanjutan dari kegiatan PJS di Ketapang lewat facebook dan media online, secara kontinyu PJS maupun Zulkhairi memposting kegiatan selama di Ketapang dengan menandai saya.
Disalah satu media online saya membaca harapan Zul “Seandainya saja Pay Jarot masih punya banyak waktu sebenarnya masih banyak sekolah yang menginkan kehadirannya di Kabupaten Ketapang ini. Sayang dia harus pergi untuk melanjutkan kampanye baca tulis di kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan Barat.”
PJS sendiri di media online yang sama mengatakan bahwa selama dirinya masih berada di Kalimantan Barat, upaya untuk memotivasi para remaja mencintai dunia baca tulis akan terus dilakukannya.
“Sejak tahun 2005 sampai hari ini saya selalu merasa perlu untuk mengelilingi sekolah-sekolah yang berada di Kalimantan Barat. Bisa memotivasi mereka untuk akrab dengan bahan bacaan bahkan menyuntuki dunia kepenulisan adalah sesuatu yang menyenangkan. Bukankah generasi cerdas dan kritis akan lahir jika mereka mau membaca dan menulis?” Papar Pay.
Tampaknya, kampanye Pay berhasil, salah satu contohnya Meiryani Lim. Siswa yang tergabung dalam kelompok jurnalistik SMA Santo Yohanes ini mengungkapkan bahwa kehadiran Pay Jarot di sekolahnya membuat dirinya dan teman-teman semakin terangsang untuk belajar menekuni dunia kepenulisan semakin serius.
Kedatangan PJS dengan kampanye Baca-Tulisnya bisa jadi pemicu tumbuhnya penulis-penulis muda Ketapang yang dengan bangga akan menceritakan tentang Alam,manusia dan budaya Ketapang pada dunia dalam cara nya sendiri. (*)
Pay Jarot Sujarwo mungkin adalah penulis Kal-Bar yang paling produktif mengeluarkan buku lewat Pijar publishing-nya, laku pula.
Saya kenal PJS--demikian dia sering disapa di sosial media-- belum lama, walau dunia penulisan di Kalbar cukup sempit untuk kami tak saling kenal. Namun tak kenal bukan berarti tak tahu, beberapa tahun lalu saya sempat tertarik pada program penulis yang pernah main FTV di salah satu stasiun TV ini ketika Pontianak Post mengangkatnya dalam satu laporan khusus, Program pembinaan penulis kalau tak salah waktu itu.
Adalah Facebook yang berjasa mengenalkan saya pada Pay, yang kemudian berlanjut komentarnya (pertanyaan?) di salah satu Puisi yang saya Posting, lalu saat bukunya yang berjudul Sepok Duak! #Belande terbit saya berkesempatan menjadi 100 orang Kal-Bar pertama yang memilikinya. Dan, berikutnya PJS di chat FB mengungkapkan dia akan datang ke Ketapang yang ternyata merupakan bagian dari agenda dari Roadshow Kampanye Baca Tulis yang telah dilakukannya sejak tahun 2005,
Suasana panas di bumi ale-ale tak menyurutkan semangat PJS menyebarkan virus baca tulis di Kabupaten Ketapang. Secara bergantian, setiap harinya Pay Jarot Sujarwo berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, bertemu dengan ratusan remaja yang merupakan pelajar SMA maupun para mahasiswa.
Zulkhairi, ketua tim pelaksana kegiatan Kampanye Baca Tulis mengatakan bahwa Pay Jarot berada di Ketapang sejak hari sabtu (21/9) dan langsung menuju SMA N 3 Ketapang untuk berkampanye dan memotivasi para remaja di sekolah tersebut membaca dan menulis.
Cara tuturnya bagi saya seperti Stand Up Comedian, Penyampaiannya yang terkesan santai mampu menarik perhatian siswa, hingga mereka benar - benar tertarik pada dunia tulis menulis.
Selanjutnya, setiap harinya Pay berpindah-pindah dari sekolah dan kampus, saat berbincang dengan Zulkhairi yang menjadi Ketua Tim Roadshow di Ketapang menerangkan lokasi yang dikunjungi Pay Jarot Sujarwo setelah SMA N 3 Ketapang adalah MAN Ketapang bergabung dengan SMA N 1, SMA Santo Petrus, SMA Santo Yohanes, Kampus STAI Al Haud, Kampus Politeknik, dan kampus AMKI Ketapang, sayangnya saya tak sempat ikut lagi karena ada tugas mendadak ke Jakarta.
Saya tinggal mengamati kelanjutan dari kegiatan PJS di Ketapang lewat facebook dan media online, secara kontinyu PJS maupun Zulkhairi memposting kegiatan selama di Ketapang dengan menandai saya.
Disalah satu media online saya membaca harapan Zul “Seandainya saja Pay Jarot masih punya banyak waktu sebenarnya masih banyak sekolah yang menginkan kehadirannya di Kabupaten Ketapang ini. Sayang dia harus pergi untuk melanjutkan kampanye baca tulis di kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan Barat.”
PJS sendiri di media online yang sama mengatakan bahwa selama dirinya masih berada di Kalimantan Barat, upaya untuk memotivasi para remaja mencintai dunia baca tulis akan terus dilakukannya.
“Sejak tahun 2005 sampai hari ini saya selalu merasa perlu untuk mengelilingi sekolah-sekolah yang berada di Kalimantan Barat. Bisa memotivasi mereka untuk akrab dengan bahan bacaan bahkan menyuntuki dunia kepenulisan adalah sesuatu yang menyenangkan. Bukankah generasi cerdas dan kritis akan lahir jika mereka mau membaca dan menulis?” Papar Pay.
Tampaknya, kampanye Pay berhasil, salah satu contohnya Meiryani Lim. Siswa yang tergabung dalam kelompok jurnalistik SMA Santo Yohanes ini mengungkapkan bahwa kehadiran Pay Jarot di sekolahnya membuat dirinya dan teman-teman semakin terangsang untuk belajar menekuni dunia kepenulisan semakin serius.
Kedatangan PJS dengan kampanye Baca-Tulisnya bisa jadi pemicu tumbuhnya penulis-penulis muda Ketapang yang dengan bangga akan menceritakan tentang Alam,manusia dan budaya Ketapang pada dunia dalam cara nya sendiri. (*)