Profil Budayawan M. Dardi, D. Has, Sang Ka’i Purbaya Simpang


Almarhum M. Dardi, D. Has, dilahirkan 4 Januari 1945 sebagai putra ke-4 Pasangan Mariyatul binti Mas Sahebor dengan Dainuri Bin Gusti H. Hasan di Sandai Kiri Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang. Masa kecil di dusun kekirik di wilayah yang sama.
Masuk Sekolah Rakyat tahun 1953, tammat 4 tahun kemudian di tahun 1957. Melanjutkan SMP Negeri Ketapang (SMPN 1 Ketapang sekarang). Namun hanya sampai triwulan I, kemudian kembali meneruskan pada tahun 1959 hingga tamat pada 1962. Pernah bersekolah di STM Bhakti (SMK Siantan Sekarang) jurusan mesin, baru 2 bulan bersekolah disana, datang kabar bahwa penulis diterima di SPMA Negeri Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Tepat pada saat pemberontakan G 30 SPKI 1965 tiba di Jakarta untuk naik kapal ke Pontianak dari Kalimantan Selatan setelah Lulus SPMA.
Sejak 1 Januari 1966 ditempatkan di Dinas Pertanian Kabupaten Ketapang sebagai Kasi Produksi, pada 1971 Menikah dengan seorang Guru yaitu Haslinda Binti D. Muslah, dikaruniai 2 Orang Putri dan 2 Orang Putra.
1978 Dipindahkan ke Kabupaten Sambas, tahun 1982 Pindah ke Pontianak, Tahun 1993 Kembali tugas di Ketapang dan kemudian menjabat Kepala Bidang Sosial Budaya (Eselon IV) di BAPPEDA Ketapang.  Pada 1996 dimutasikan ke ITWILKAB dengan jabatan Pemeriksa Perekonomian Daerah, lalu sebelum memasuki masa pensiun dimutasikan ke Kantor Catatan Sipil dengan Jabatan kasi pelayanan. Memasuki 1 Februari 2001 menjalani Masa Pensiun sebagai PNS dan tinggal dirumah yang nyaman bergaya Melayu di Desa Sei Kinjil.
Hoby nya memancing ikan dari Parit hingga laut lepas dan berpergian membuatnya mengetahui seluk beluk berbagai daerah hingga tidak heran mampu mengumpulkan berbagai cerita Rakyat yang mendukung hoby nya yang lain yaitu menulis.
Rangkaian tulisan beliau bisa dinikmati di Berbagai Majalah Lokal Ketapang baik yang beliau sebagai Pemimpin Redaksinya (BerMATANnews dan Suara Subuh Keliling) atau beliau sebagai kontributor tetapnya,  selain itu beliau juga menulis Seri Cerita Rakyat Tanah Kayung, Karya nya yang sungguh berharga adalah keberhasilannya mendokumentasikan adat Melayu Kayong dalam sebuah buku yang berjudul ‘Adat Istiadat dan Hukum adat Melayu Kayong’ yang diterbitkan oleh Yayasan Sulthan M. Zainuddin I dengan dukungan Pemda Ketapang. Beliau mendapat Penghargaan Gelar Budayawan dari Gubernur Kalimantan Barat Saat itu.
Di Masa pensiunnya, beliau bersama istri aktif di Pengajian Subuh Keliling hingga menerbitkan pula Majalah suara SULING.
Saat tengah bersiap menuju tanah suci Mekkah untuk melaksanakan Ibadah Haji, Allah lebih memilih beliau untuk langsung bertamu di Haribaan Nya, hari itu 21 Oktober 2009, Ketapang dan Kalimantan Barat kehilangan salah seorang Budayawan-nya. Sebelum meninggal beliau mendapat gelar Ka’i Purbaya Simpang dari Kerajaan Simpang.
Karya – karya beliau harus terus berlanjut, agar anak turun orang Kayong khususnya dan Anak Bangsa umumnya terus menghargai akar budaya-nya. 

Note: Bagi yang ingin membeli buku beliau, silahkan lihat persediaannya di dnakurnia.com atau klik gambar berikut.


Postingan Populer