Resensi Buku Tanah Kayong: Ikan Ulang Uli dan Putri Junjung Buih
Judul Buku: Ikan Ulang Uli dan Putri Junjung Buih
Penulis: Yudo Sudarto dan Agus Kurniawan
Penerbit: For Peka
Harga: Rp. 25.000
Dalam buku fable ini, ada banyak kebijakan mengenai hubungan manusia pada alam dan hewan – hewan yang berada di Tanah Kayong. Sambil membaca buku ini, kita bisa jalan – jalan dari sungai, ke pasir, ke mangrove, lalu ke perbukitan dan pepohonan, semuanya penuh dengan keanekaragaman hayati. Cathryn Freund (Yayasan Palung)
========================================================================
Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara disebut juga sebagai Tanah Kayong. Kayong menurut beberapa orang berasal dari kata Khayangan dalam penyebutan Melayu Tua, artinya Tanah Surga.
Disebut Tanah Surga karena teramat indahnya negeri Kayong ini. Di bagian pesisir, laut dengan gelombang tenang berkejaran menyapa pasir pantai yang membentang. Di atas pantai itu pucuk-pucuk daun kelapa melambai diterpa angin.
Di tempat lain yang tidak berpasir; akar bakau menjadi tempat yang aman bagi ikan untuk menyimpan telurnya. Karena itu Tanah Kayong kaya akan ikan.
Agak ke darat—setelah daerah landai berawa dangkal—perbukitan sambung menyambung menjadi landasan hutan yang merangkum Tanah Kayong dalam hijaunya pepohonan. Di dalam hutan – hutan itu segala jenis hewan kita temukan. Buku ini akan bercerita tentang beberapa dari mereka.