Mengisi Setengah Kosong
Sebuah kisah akan selalu membantu kita memahami, selalu nyaman di mengerti dan senantiasa indah untuk dinikmati, pada akhirnya Kisah itu menjadi bagian dari sistem kesadaran kita dengan tanpa kita sadari. Karena itulah berkisah merupakan metode yg paling efektif dalam menyampaikan apapun.
Story not tell, begitu kata kunci dalam seni komunikasi, berceritalah namun jangan memberitahukan, karena memberitahukan akan membutuhkan keinginan benar-benar untuk menerima pemberitahuan, dan informasi dalam sistem kesadaran kita selalu harus melewati Retingular Activating System untuk menjadi bagian dari kesadaran, RAS bertindak sebagai saringan, seringkali ia menolak pemberitahuan karena kadang kala disampaikan dengan cara yg dinilai negatif oleh sistem.
Sayang hari ini begitu susah mencari orang yg berkomunikasi dengam bercerita, lebih banyak mereka tampil dengan pemberitahuan2, yg sesungguhnya lewat media elektronik, cetak dan internet kita telah mengalami banjir informasi. Kita kehilangan separuh ruang untuk menikmati, menghayati dan terpesona pada kisah2 inspiratif, ada ruang kosong didalam hati seperti kata Noe Letto.
Buku yg ditulis oleh Parlindungan Marpaung seorang Inspiring Training ini berusaha memenuhi separuh kosong itu dalam baris2 kalimat yg merangkai kisah. Ada cerita indah, ada pula yg menghentak dalam kesadaran, ada yg memancing gelisah pula untuk memenuhi cita-cita. Tak hanya berkisah, dia pula menuntun kita untuk mengambil hikmah atas kisah2 yg ditulisnya.
Buku ini sungguh berguna untuk menambah khazanah kisah dalam jiwa pendidik, agar mampu menambal ruang kosong di hati anak didiknya, agar mereka tertuntun menuju pencerahan untuk menjalani kehidupan.
Dari pada bersusah hati atas padamnya lampu, mungkin dengan buku ini sebagai minyaknya kita dapat menghidupkan pelita kesadaran, bukan dengan memberitahu tapi dengan cerita.