SEJARAH SALAWAT SEBELUM AZAN (TARHIM)
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh
Di Masjid – masjid Ketapang –dan kepulauan Melayu— sering terdengar salawat ini, resminya disebut Salawat Tarhim, kita sering juga berkata salawat pengantar Azan.
Ternyata, Salawat ini adalah salawat yang Populer di radio – radio pada tahun ’60-an yang kemudian berangsur menjadi semacam Salawat Wajib menjelang azan.
Adalah Syeikh Mahmud Khalil Al-Husshari (1917-1980), seorang qâri'ternama lulusan Al-Azhar yang membawanya masuk ke Indonesia pada akhir tahun 1960an.
Saat itu, Syeikh Mahmud Al-Husshari berkunjung ke Indonesia dan diminta untuk merekam Shalawat Tarhim di Radio Lokananta, Solo.
Hasil rekaman tersebut kemudian disiarkan oleh Radio Lokananta dan juga Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya. Dari sinilah awal mula Shalawat Tarhim menjadi populer di Indonesia.
Ini text nya
Berikut rekamannya...
Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh
Di Masjid – masjid Ketapang –dan kepulauan Melayu— sering terdengar salawat ini, resminya disebut Salawat Tarhim, kita sering juga berkata salawat pengantar Azan.
Ternyata, Salawat ini adalah salawat yang Populer di radio – radio pada tahun ’60-an yang kemudian berangsur menjadi semacam Salawat Wajib menjelang azan.
![]() |
Syeikh Mahmud Khalil Al-Husshari (googleimage) |
Adalah Syeikh Mahmud Khalil Al-Husshari (1917-1980), seorang qâri'ternama lulusan Al-Azhar yang membawanya masuk ke Indonesia pada akhir tahun 1960an.
Saat itu, Syeikh Mahmud Al-Husshari berkunjung ke Indonesia dan diminta untuk merekam Shalawat Tarhim di Radio Lokananta, Solo.
Hasil rekaman tersebut kemudian disiarkan oleh Radio Lokananta dan juga Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya. Dari sinilah awal mula Shalawat Tarhim menjadi populer di Indonesia.
Ini text nya
Berikut rekamannya...