Dzikir Yunus
Laa Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Min Adzalimiin...
Dzikir ini selalu yg Almarhum Bapak ajarkan pada saya, ketika sedang dipembaringan beliau sering bercerita dan kisah tentang Nabi Yunus di Perut ikan Nun adalah pavorit saya, dan inilah dzikir yg dilantunkan Nabi mulia itu hingga ia dikeluarkan dari mulut sang ikan raksasa.
Dzikir ini pula yg Insya Allah mendampingi hari2 yg dijalani, ketika rejeki seret, kreatifitas mampet, pikiran terasa mumet, Dzikir ini jadi penentram hati. Tak melulu terjebak dalam masalah yg ada, dalam dzikir ini kita diajar untuk menoleh kemasa lalu, menyadari yg hari ini kita dapati adalah hasil dari kedzaliman diri di masa itu, ada pilihan baik malah memilih yg buruk, hingga tiba kita di Taqdir sekarang ini.
Tapi, sesalah2 nya diri di masa lalu, dan segelap2nya masa kini, tapi masa depan masih dalam genggaman Allah yg tiada tuhan selain Dia, maka kita lewat dzikir ini menghadap bersimpuh lidah, pikir, hati dan seluruh aliran darah mengaku salah dan memohon ampun...
Pikirkanlah seorang Hamba bernama Yunus, yg terjebak di perut ikan, pikirkanlah keadaan itu seperti terkunci dilemari, di sebuah rumah sunyi yg terletak dalam hutan dadap berselelimut rimba gelap... hamba itu tak punya harap kepada siapa pun, tapi ia tetap yakin sang Sumber Harap tak pernah akan meninggalkannya asal ia kembali berserah penuh pada Allah, yg Rahmat Nya mendahului murka Nya, yg Ampunannya Samudera dan dosa kita walau segunung tinggi ttap dapat di habiskannya dengan Tsunami maghfirah Nya..
Asal kita seperti Yunus, kembali sadar diri, bahwa Hanya Allah penentu hidup ini dan pahami bahwa ada kesalahan diri maka ada kejadian ini...
Yunus dikeluarkan Allah dari kegelapan(Dzulumaat) dan kondisi tak sadar diri (Adz dzalimiin), maka seharusnya demikian juga kita meminta disaat penat hidup membuat segalanya jadi pekat dan ada bayangan tak selamat. Allah penuh sedia terima kita dalam rahmat... asal masih hidup, kan selalu ada harap..