Semangat Pengabdian (6)
PEMAHAMAN akan menambah kedekatan serta ilmu adalah awal keimanan. Sudah saatnya kini kita memasuki arah yang engkau tuju, persiapkanlah dirimu, karena setelah ini engkau tak akan bisa berbalik, karena memang kehidupan tak menyediakan waktu untuk itu.
Kini Saudariku, resapilah ayat ini dengan baik, bacalah, seakan kepada engkau ia di turunkan, persiapkan dirimu :
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzaab:59)
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, (QS. An Nur :31)
WANITA WANITA AJAIB Shafiyyah bintu Syaibah, bercerita : Di kala kami berada di samping Aisyah, kami menyebutkan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka, maka Aisyah radhiyallahu 'anha berkata : Sesungguhnya wanita Quraisy itu memiliki keutamaan, dan saya Demi Allah tidak pernah melihat wanita yang lebih utama dari wanita-wanita Anshar yang lebih cepat membenarkan Kitab Allah dan lebih sigap dalam mengimani wahyu yang diturunkan, sungguh telah diturunkan surat An Nur: “dan hendaklah mereka menutupkan kain kudungnya ke dada mereka,” maka kaum laki-laki pulang menuju mereka (isteri-isterinya), mereka membacakan kepadanya apa yang Allah turunkan kepada mereka dalam surat itu, seorang laki-laki membacakannya kepada isterinya, puterinya dan saudarinya serta kerabatnya, maka tidak ada seorang wanita pun dari mereka melainkan langsung bangkit mengambil kain tebal (miliknya), kemudian mereka beri'tijar dengannya sebagai realisasi pembenaran dan pengimanan terhadap apa yang Allah turunkan di dalam kitab-Nya, sehingga esok harinya mereka berada di belakang Rasulullah dalam keadaan beri'tijar seolah olah ada burung gagak di atas kepala mereka. |
Inilah semangat pengabdian, semangat untuk melaksanakan, tidak memilih milih kondisi dan tak menunggu datangnya hidayah, tak memperhatikan kebiasaan masyarakat sekitarnya, inilah semangat nya dan Jilbablah tandanya.
Lalu apakah arti ayat ini bagimu, saudariku? dimana engkau meletakan ayat-ayat ini, ketika di luaran sana, saat engkau pulang sekolah, kau melepas jilbab mu karena teman teman mu "pun" tak berjilbab, kau belum berjilbab karena tak mau di bilang ketinggalan mode, tak gaul.
Atau kau berjilbab namun kelakuanmu tidak memenuhi hak jilbab mu? Bagaimana kelak engkau akan menjawab ketika seluruh tubuhmu menuntut hak-nya yang telah dipermalukan olehmu saat engkau menunjukannya dengan bangga di hadapan manusia, sementara Al Qur`an yang kau baca dan kau Khatamkan meminta Pertanggung jawabanmu, sementara Jilbabmu meminta Haknya pula? Apa yang akan kau jawab, ketika Allah bertanya padamu sedang lidah terkuci rapat?
Baiklah, Ulurkanlah Jilbabmu Saudariku, karena Jilbabmu akan menjadi Peneduh hatimu, penentram jiwa... Agar mereka mudah dikenali dan tak di ganggu...
Demikian Al Qur`an menyebut manfaat Jilbab, menjadi ruang yang tak akan tersentuh neraka bila engkau menjalankan haknya. Karena kepada perempuan yang memakai pakaian Kasiyat Ariyat, tertutup tapi tak menutupi, Rasulullah menjanjikan tak akan mencium bau Surga, bahkan baunya pun tidak Saudariku.
Bahkan tanpa mengetahui manfaat pun, memang sudah seharusnya lah Wanita mukmin (memakai dan-ed) mengulurkan jilbabnya, karena Seperti halnya ibadah yang lain, Seperti halnya Shalat, Puasa dan haji, Jilbab bagi wanita adalah Ibadah, tak butuh manfaat, yang dibutuhkan adalah pengabdian, dan bagi para pengabdi... Ridha dan Surga lah balasnya.
Mungkin Petikan ungkapan di milis ini dapat membantu mu memahaminya:
Wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih\(Ning\)" wrote: Saya yakin sekali bahwa fungsi jilbab memang bukan untuk menghindari perkosaan, bukan juga untuk melindungi dari sinar ultra violet. Sama halnya dengan berwudhu sebelum sholat, kita tidak tahu fungsi sebenarnya untuk apa.. karena bila kita buang angin pun kita harus mengulangi wudhu kita sebelum melakukan sholat. Jadi jelas, manfaat wudhu bukan untuk membersihkan tubuh kita dari kotoran. Dalam kehidupan yang materialistis ini, memang orang selalu mencari manfaat dari apa yang akan dilakukannya terlebih dahulu. Padahal azas manfaat itu applicable untuk ruangan yang mubah saja bagi muslim (which is actually sangat luas dibandingkan ruangan yang tidak mubah). DI ruangan yang mubah lah akal kita bebas berexplorasi, melakukan prioritisasi, melakukan benefit-cost analysis dan seterusnya untuk mengambil keputusan. Sementara di ruang yang lain (non-mubah), kita cukup menurut saja dengan aturan Allah SWT. Biar dicari dengan cara apa pun, saya yakin kita tidak akan mendapatkan manfaat jilbab yang sesungguhnya. Kalau begitu kenapa ada yang mau-maunya memakainya? Itu semata-mata karena menyadari bahwa Allah memerintahkan untuk memakainya, supaya Allah ridho kepada kita. Gitu kan? Wassalaam, -Ning |
sumber gambar : Beauty-of-Hijab (googleimage)