Pilihan – Pilihan Dalam Hidup (1)



Kehidupan kita beralih dari pilihan yang satu ke pilihan yang lainnya, dengan sendirinya pula Hidup itu ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita buat sendiri. Baik dengan Pertimbangan atau tidak sama sekali.
Pada saat tertentu pilihan itu begitu mudah kita pilih dan putuskan; makan, minum, tidur dan lain sebagainya. Tapi di saat yang lain pilihan itu begitu susah kita putuskan walau kita telah tahu mana yang terbaik, semisal masalah Agama (Bila engkau seorang non muslim) dan Jodoh atau Tentang Mengenakan Hijab.
Hal yang mudah untuk dipilih dan diputuskan, biasanya tidak memiliki implikasi dan konsekuensi yang besar pada kehidupan kita selanjutnya. Sebaliknya hal-hal yang sulit untuk dipilih dan di putuskan adalah yang kita tahu memiliki implikasi dan konsekuensi yang luas dan besar artinya bagi kehidupan kita saat ini  serta tentu saja dimasa mendatang.
Bila dibayangkan kehidupan ini adalah sebuah garis lurus, yang di ujungnya harapan, cita-cita dan bayangan kebahagiaan kita letakkan, sementara di titik yang tak kita ketahui ada kotak bernama kematian, maka pilihan -pilihan dan keputusan itu adalah  Noktah yang bersebaran diantara kita dan harapan kita, ditiap persimpangan selalu banyak yang menggoda untuk tak lanjutkan langkah dalam garis searah harapan, ada saja godaan untuk menyimpang dari tuntunan.
Adalah pada diri kita masing-masing keputusan untuk memilih, melanjut langkah menuju cita ataukah mengalih haluan menuju sengsara.
Sekali salah langkah dan salah pilih maka makin jauhlah kita dari cita yang hendak kita capai, dari harap yang kita gantung.
Sedang kematian begitu nyata dan dekat, ada kalanya sebelum kita sempat untuk kembali pada jalan semula, ajal telah menjemput kita.
Namun ketika Pilihan telah kita tentukan dan  keputusan telah diambil maka kita tinggal berharap bahwa keputusan itu adalah yang terbaik, tidak merugikan diri kita, orang lain, dan yang paling utama ; mendekatkan kita pada harapan dan cita  cita yang telah tetapkan di ujung sana.
Serta tentu saja kita harus siap dengan  segala konsekuensi yang kita ambil, hidup ini tak punya waktu untuk menunggu kita, bila kita hendak berbuat setengah  setengah, hendak kembali atau meneruskan maka ia akan meninggalkan kita dalam kerugian yang besar.

...Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” 


(Q.S Ali Imran ayat 159) 


Postingan Populer