Hidayah dari Al Hadi (Petunjuk Dari Sang Penunjuk)

1. Hidayah tidak perlu ditunggu karena dia bukan yg bergerak datang
2. Hidayah Perlu di Gali karena dia sudah lama tersebar
3. Sejak kita dicipta Hudan atau Hidayah atau petunjuk sudah including dalam penciptaan kita sebagaimana Al Hadi (Maha Pemberi Petunjuk) juga adalah sifat yg melekat pada Al Khalik
4.Siapa yg merasa Mahkhluk yg dicipta Al Khalik, maka dia-nya juga adalah yg mendapat petunjuk dari Sang Penunjuk
5.Akal sudah diberi, Mata sudah menyaksi, telinga telah mendengar, Qalbu sudah berdetak rasa,
6.demikianlah bagian Hidayah dari Allah Al Hadi yang awal, kita sebutnya Hidayah Khalqi, kita perlunya untuk mengetahui mana yg salah dan berguna bagi kelangsungan hidup.
7.Tapi Akal, Mata, Telinga, Qalbu tidak lah cukup, mengetahui mana yg salah belum lah memadai, karena mana yg salah mungkin masih bisa disaru, mana yg berguna mungkin masih berlumur gelap. Masih serba Bias.
8.Masih banyak pemanipulasi, peniup prinsip2 yg mengajak lari dari jalan lurus penuju hidup bahagia.
9.Karenanya Perlu petunjuk langsung dari sang Penunjuk untuk hindari bias. Petunjuk yg datang langsung lewat utusan yg sungguh dipercaya. Tak berubah, tak berisi keraguan.
10. Yang demikian itu disebut Al irsyad (Petunjuk Jalan) dan Sang rasul memberikan bayan (penjelasan) inilah yg kita Pegang teguh sebagai Mukmin, Kitabullah dan As Sunnah.
11. Sekali lagi al Huda sudah turun berupa Akal, mata, telinga dan qalbu yg digunakan untuk menggali Al quran dan Sunnah yg memberi Al irsyad dan bayan, maka sudah tertipulah oleh nafsunya orang yg berkata "Masih menunggu hidayah"
12. karena potensi yg tak digunakan, karena yg turun padanya tak dituruti
13.Apabila kedua Hidayah tak berfungsi sebagai penunjuk baginya, maka patutlah dia menjadi Al Kuffar yg summun bukmun umyun, tertutup mata telinga dari yg mana salah mana yg berguna
14.Atau mereka menolak hukum Allah hingga kemanusiaan jatuh pada derajat paling rendah berisi para Munafiqin dan Dzalimin yg hanya bergerak karena Perut dan syahwatnya.
15. Kaum inilah yg dijanji Allah tiada dapat melihat Hidayah walau seterang matahari cahayanya, karena dianya menutup mata.
16.Tapi apabila Potensi Khalqinya diguna untuk berlurus sikap dalam al irsyad dan bayan maka Allah kan turunkan Taufiq
17. sebagai penguat menjalani hidup baik dalam tekanan Dzalimin,Munafikin atau Kafirin menuju harapan yg tak bisa dilihat mata bahkan tak mampu diprediksi Akal, sebuag kemenangan yg nyata senyata fajar setelah melalui kegelapan
18. Hidayah patut digali dan berjalan atas petunjuk dari sang Penunjuk, bukan cuma berdiam diri...



Agus Kurniawan Dalam Perjalanan

Postingan Populer