Bila Hanya Karena Upah

Kalau tiap tindakan  mengharap upah, maka apa yang di raih adalah seharga apa yang di perbuat. Allah memberi ganjaran seharga yang di pinta, dan Allah memberi Anugerah sebanyak jiwa yang di serahkan.

Orang yang bekerja hanya untuk mencari upah, akan membatasi tenaga yang digunakan sesuai kewajiban, membatasi jiwa yang diserahkan sesuai dengan ganjaran yang didapat, dan selalu mengingat - ingat apa yang sudah diberikan, menanti upah tiap kali berbuat. Uang memberi rasa candu yang lebih kuat dari candu itu sendiri.

Orang yang tidak lagi berfikir hanya karena upah dalam bertindak akan mengerjakan segalanya dengan sepenuh jiwa, memberi sesuatu yang batasannya hanya kemaha tak terbatasan Allah, melupakan apa yang sudah diperbuat, orang seperti ini seperti orang yang memasukkan kartu undian ke kotak, awalnya dia tahu dia punya peluang untuk mendapatkan hadiah, lalu melupakannya karena dia tahu sudah ada yang mengatur proses berikutnya, lalu setelah dia lupa sekonyong - konyong Hadiahnya datang

Allah tidak memberi tahu bagaimana cara Nya memenuhi kebutuhan kita oleh karena itu kita juga seakan - akan diperintahkan untuk tidak memikirkan bagaimana Dia melakukan Nya, yang dia pinta hanya berdoa pada Nya dan Dia berjanji akan mengabulkan, bertawakal dan bekerja dengan kesungguhan dan kehati - hatian sesuai apa yang Dia suka (Taqwa). Jika sudah begitu Allah menjanjikan Hadiah yang setimpal, atau 7 x atau 100 kali lipat dari yang sudah kita gunakan dijalan Nya.

Allah maha menepati janji, dan menghitung ongkos tunggu kita, jika hak kita 10.000 atas apa yang kita kerjakan hari ini, maka Allah akan mengalikannya dengan berapa lama kita menunggu, bayangkan kalau itu 10 tahun, 10x365x10.000,

bersabar lebih baik, bersyukur itu hebat !!!

Postingan Populer